Manfaatkan Momentum Puasa sebagai Kunci Kesuksesan

Salah satu kunci kesuksesan seorang muslim dalam hidupnya adalah puasanya. Dengan puasa, kita bisa menenangkan gejolak jiwa secara sehat. Dengan puasa pula, silaturrahmi yang lebih akrab bisa terjalin dengan banyak orang dari berbagai kalangan. Padahal, jalinan jaringan (network) itu sendiri merupakan salah satu kunci kesuksesan pula. Dengan demikian, dayaguna puasa menjadi berantai: dahsyat!

Diantara dahsyatnya puasa adalah mengentaskan kemiskinan masyarakat, sehingga daya beli mereka naik dan meningkat. Pada gilirannya, naiknya dayabeli mereka pun akan meningkatkan kesejahteraan orang-orang yang lebih berharta. Dahsyat, bukan?

Ramadhan Momentum Pengentasan Kemiskinan

Ahad, 15 Agustus 2010, 16:26 WIB

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG–Ramadhan seharusnya dijadikan momentum untuk membantu sesama. Sehingga, kemiskinan yang menjadi persoalan serius di Tanah Air bisa segera teratasi.

Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, mengatakan terdapat 19 kementerian dan lembaga yang menurusi masalah kemiskinan. Salah satunya Kementerian Sosial. “Namun pemerintah tidak bisa berjalan sendiri untuk mengentaskan kemiskinan. Harus ada keterlibatan masyarakat,” kata Salim Segaf Al Jufri, usai menghadiri pelantikan gubernur terpilih Sumatra Barat, Irwan Prayitno, di Kota Padang, Sumatra Barat, Ahad (15/8).

Menurut Salim, program dari Pemerintah Pusat untuk pengentasan kemiskinan seharusnya hanya dianggap sebagai stimulan atau dorongan saja. Selebihnya, partisipasi dari pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan.

“Dunia usaha dan masyarakat bisa saling membantu sehingga ada kebersamaan. Satu orang membantu dengan dana, satu orang lagi dengan tenaganya, dan satu orang lainnya dengan pemikirannya,” ujar Salim.

Keikutsertaan masyarakat, kata Salim, merupakan wujud kesetiakawanan sosial. “Kenapa itu sangat penting. Sebab kemerdekaan yang kita raih bisa terwujud dengan adanya kesetiakawanan sosial itu tadi,” tuturnya.

Kemerdekaan yang diraih Bangsa Indonesia, tambah Salim, justru terjadi pada bulan suci Ramadhan. Artinya, Ramadhan bukan membuat seseorang menjadi lemah, tapi di Bulan Suci ini justru muncul kekuatan. “Mungkin fisik dan nutrisi yang dimakan sedikit, tapi semangat dan etos kerja menguat sekali di bulan ini,” jelasnya.

Menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-65 RI, Salim mengklaim kemiskinan di Tanah Air turun 1 persen menjadi 13,15 persen dari total penduduk Indonesia. Sehingga jumlah penduduk miskin saat ini sekitar 32, 5 juta penduduk.

Dari jumlah tersebut, terdapat sekitar 2,3 juta kepala keluarga (KK) yang masih tinggal di rumah tak layak huni. “Banyak rumah saudara kita yang berlantaikan tanah dan beratapkan daun. Itu gambaran rumah tidak layak huni,” kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.

Karena itu, Salim menegaskan partisipasi aktif dari masyarakat untuk mengentasankan kemiskinan sangat dibutuhkan, terutama pada bulan Ramadhan ini. Caranya, para pengusaha bisa membangun hubungan kemitraan dengan pemerintah atau dinas sosial di daerah. Selain itu, lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi juga diminta untuk turut berpartisipasi.

Melalui kerjasama itu diharapkan setiap tahun angka kemiskinan bisa berkurang 1 persen. Dengan perumpamaan target tersebut, menurut Salim, rencana jangka panjang pengentasan kemiskinan hingga 2025 dapat terealisasi. “Insya Allah tidak akan ada lagi rakyat yang di bawah garis kemiskinan, kalau setiap tahun angkanya turun 1 persen. Selesai kita,” pungkasnya.

Tinggalkan komentar